Jakarta, Gatra.com - Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja merespons desas desus isu bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat diduga melakukan manipulasi data.
"Kata siapa manipulasi data? Kan buktinya belum ada," jelas Bagja kepada awak media saat ditemui pada acara "Launching Indeks Kerawanan Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024" di Redtop Hotel & Convention Center, Jakarta Pusat, Jumat (16/12).
Baca Juga: KPU Siap Dimintai Keterangannya Terkait Isu Manipulasi Data
Bawaslu sebelumnya telah mengagendakan konferensi pers bersama awak media terkait dengan penemuan laporan atas lima temuan pelanggaran dalam tahapan pengawasan verifikasi faktual (verfak).
Serta penemuan pada verfak perbaikan partai politik calon peserta Pemilu 2024 di tingkat kabupaten/kota dan provinsi di Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, pada Kamis lalu (15/12).
"Kita kemarin sudah prescon dan ada temuan pelanggaran. Tapi kalau untuk bilang manipulasi itu hal yang berbeda," ucapnya.
Baca Juga: Dinilai Tidak Penuhi Syarat Pemilu 2024, DPP Partai Ummat Pastikan Gugat KPU
Bagja kembali menyebutkan laporan yang telah dikumpulkan Bawaslu tidak ada kaitannya dengan dugaan manipulasi data yang dilakukan KPU Pusat.
"Oleh sebab itu ada 99 laporan dan temuan yang telah kita lakukan. Saran perbaikan sudah dilakukan KPU di tingkat kabupaten/kota, provinsi ya, bukan di RI (pusat). Kemudian ada yang masih jalan pelanggaran administrasinya di tingkat daerah," tambahnya.